Proses Garment Manufacturing

Untuk membuat pakaian jadi pada industri garment harus melalui beberapa tahapan Proses Garment Manufacturing yang telah di tentukan oleh pihak management masing-masing industri garmen, dari penerima pesanan sampai dengan proses paking dan alur proses harus diperlukan untuk cepat menyelesaikan pesanan dengan mudah juga diagram alur proses membantu untuk memahami metode pembuatan garmen bahwa bagaimana bahan baku dapat di ubah menjadi pakaian yang dapat di kenakan sesuai permintaan pembeli/buyer 
lebih datail ada di sini Jenis industri


  1. DESIGN: Design di siapkan oleh pembeli setelah menempatkan pembelian pesanan mengirim lembaran teknis dan karya seni untuk ke bagian merchandiser yang dilakukan secara manual atau computer
  2. PESANAN BAHAN BAKU/ORDER: PO atau purchase order yaitu pemesanan bahan baku terutama kain dan asesoris lainnya sesuai spesifikasi permnitaan pembeli/Buyer pada tahap pemesanan ini sangat penting karna jika bahan tidak diterima seluruhnya pada waktu/jadwal running produksi pakaian akan berisiko tinggi dan akan mengalami keterlambatan dalam pengiriman.
  3. INSPEKSI BAHAN BAKU/INSPECTION: Bahan baku seperti kain dan asesoris lainnya terlebihdahulu harus di inspeksi/cek  kualitas dan kwantitasnya untuk mengetahui layak atau tidaknya untuk diproses selanjutnya dan bahan baku yang tidak layak/rejected harus dipisahkan sebelumnya sehingga tidak menjadi beban produksi selanjutnya dan layak jual.
  4. PEMBUATAN POLA/PATTERN MAKING: Dengan mengikuti lembaran teknis pada masing-masing garmen harus dibuat dan dilakukan secara manual atau cumputer.
  5. PEMBUATAN FIT SAMPLE/FIT SAMPLE MAKING:Target untuk membuat sample fit adalah mengikuti intruksi yang sesuai dengan permintaan pembeli dan setelah selesai di kirim ke pembeli untuk memperbaiki dan bisa dilakuakan secara manual.
  6. PEMBUATAN POLA PRODUKSI/PRODUCTION PATTERN MAKING: Untuk pembuatan masal pada produksi pola harus sesuai dengan permintaan pembeli dan harus sesuai toleransi yang dapat dilakukan secara manual atau computer
  7. GRADING: Selama konfirmasi pesanan, pembeli menyarankan tentang rasio ukuran pesanan itu sehingga urutan itu harus di nilai sesuai dengan intruksi dari pembeli yang bisa secara manual atau computer.
  8. MARKER MAKING: Marker adalah kertas yang sangat tipis yang berisi semua garmen untuk mempermudah dalam proses pemotongan.
  9. FABRIC SPREADING: Sebelum potong kain bahan harus di gelar secara benar dan flat tidak boleh gelembung bisa secara manual atau mesin otomatis.
  10. FABRIC CUTTING: Pemotongan kain harus sesuai pola dan ikut toleransi perminttan pembeli.
  11. BUNDLING: Hasil pemotongan harus dipilih sesuai nomer potong dan di ikat sesuai bundle agar mudah di proses ke bagian selanjutnya .
  12. SEWING: proses penjahitan secara manual yang digabung antara bagian-bagian dari potongan bundle.
  13. GARMEN INSPECTION: Selesai dari menjahit inspeksi harus dilakukan agar terjaga kualitas pakaian dan bebas dari kesalahan.
  14. IRONING GARMEN DAN FINISHING: Garmen di gosok dengan uap sesuai dengan pola agar ukuran sesuai permintaan pembeli dan proses selanjutnya di finishing dan QC.
  15. FINAL INSPECTION: Pemeriksaan inspeksi pada pakaian jadi dan harus sesuai dengan spesifikasi pembeli/Buyer.
  16. GARMEN PACKING: Pakaian garmen di kemas/pengepakan dan harus sesuai dengan permintaan pembeli.
  17. PENGIRIMAN/SHIPMENT: Setelah selesia semua proses garmen di kirim ke pembeli sesuai dengan alamat yang diminta pembeli.
Demikian Proses Garment Manufacturing semoga bermanfaat salam sejahterah & sehat selalu (stay safe and healthy)

0 Response to "Proses Garment Manufacturing"

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung ke blog garment dan furniture smoga bermanfaat..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel